Dalam ilmu fisika, zat diartikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan mempunyai volume/menempati ruang. Suatu zat tersusun dari bagian yang lebih kecil yang disebut partikel.
Zat Padat : Batu |
Suatu zat mempunyai wujud yang berbeda - beda. Wujud zat tersebut ditentukan berdasarkan posisi partikelnya. Posisi antar partikel sendiri ditentukan dengan gaya tarik - menarik antar molekul. Wujud tersebut antara lain :
1. Zat Padat
Zat jenis ini mempunyai gaya tarik antar partikel yang kuat. Sehingga jarak antar partikel menjadi rapat. Sifat bentuk dan volume dari zat ini adalah tetap.
2. Zat Cair
Zat cair memiliki gaya tarik partikel yang agak lemah. Jarak partikelnya menjadi agak berjauhan. Oleh karena itu, sifat bentuk dari zat cair adalah berubah sesuai wadahnya. Namun sifat volumenya masih tetap.
3. Zat Gas
Gaya antar partikel dalam wujud gas lemah, membuat partikelnya saling berjauhan. Hal ini menyebabkan bentuk dan volume gas berubah - ubah.
Sebuah zat dapat berubah menjadi zat satu ke zat yang lain. Contohnya seperti air menguap, wujud air berubah dari cair menjadi gas. Perubahan tersebut merupakan perubahan wujud. Hal yang mempengaruhi perubahan wujud adalah kalor (panas) dan tekanan.
Kalor pada perubahan wujud mempengaruhi kecepatan gerakan partikel. Semakin cepat gerakan partikel, maka gaya tarik menarik antar partikel menjadi lebih lemah. Begitu juga dengan sebaliknya. Contohnya seperti es (padat) ketika dipanaskan akan menjadi air (cair).
Sementara tekanan berpengaruh pada kerapatan partikel. Semakin besar tekanan maka semakin rapat partikelnya. Contohnya seperti LPG (Liquid Petrolium Gas). Sebenarnya LPG adalah gas, namun di dalam tabung LPG berwujud cair. Mengapa? Karena tabung diberikan tekanan yang besar sehingga partikel LPG menjadi rapat dari gas ke bentuk cair. Hal ini menambah kapasitas LPG.
Perubahan wujud dengan kalor (panas) dapat digambarkan seperti segitiga berikut ini :
Segitiga Perubahan Wujud |
Dari gambar tersebut, terdapat 6 proses perubahan wujud yaitu :
1. Mencair (Padat ke Cair)
Proses ini membutuhkan kalor. Contoh : Es mencair menjadi air.
2. Menguap (Cair ke Gas)
Proses ini membutuhkan kalor. Contoh : Air menguap menjadi gas.
3. Menyublim (Padat ke Gas)
Proses ini membutuhkan kalor. Contoh : Kapur barus yang dibiarkan lama - kelamaan akan habis.
4. Mengkristal (Gas ke Padat)
Proses ini melepaskan kalor. Contoh : Uap air menjadi salju/kristal es.
5. Mengembun (Gas ke Cair)
Proses ini melepaskan kalor. Contoh : Uap air menjadi embun pada tanaman.
6. Membeku (Cair ke Padat)
Proses ini melepaskan kalor. Contoh : Air dibekukan menjadi es.
Sekian dulu dari saya. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar